Bentuk-bentuk arsitektur klasik masih eksis hingga saat ini dan diadopsi
dalam bangunan-bangunan modern. Pilar-pilar besar, bentuk lengkung di
atas pintu, atap kubah, dsb adalah sebagian ciri Arsitektur Klasik.
Ornamen-ornamen ukiran yang rumit dan detail juga kerap menghiasi
gedung-gedung yang dibangun di masa sekarang.
Dua konsep modern dan klasik memang gampang- gampang susah untuk
dipadukan dalam suatu hunian. Namun, dengan perencanaan desain yang
baik, tentu bisa menghasilkan perpaduan yang menarik pula.
Konsep modern dan klasik adalah dua gaya yang berbeda, masing-masing
memiliki keunikan dan ciri khas untuk menonjolkan konsep utama dalam
hunian. Desain klasik umumnya cenderung rumit dengan adanya banyak
ornamen. Biasanya dimiliki oleh penghuni rumah yang fanatik dan
cenderung suka dengan arsitektur klasik berseni tinggi yang penuh
hiasan.Sementara, gaya modern cenderung didominasi bentuk geometris yang
tidak banyak hiasan, bahkan tanpa hiasan atau ornamen sama sekali.
Meskipun dua desain ini berbeda prinsip, tak ada yang salah juga jika
Anda ingin menggabungkan keduanya, asalkan tidak merusak estetika
bangunan.
Biasanya
penghuni rumah yang membangun rumah dengan memadukan dua konsep ini
dilatarbelakangi kesukaannya pada kedua gaya tersebut. Karena alasan
tersebut, konsep bangunan yang digunakan pada gaya hunian seperti ini
sudah tentu jauh berbeda. Hal itu karena konsep desain klasik modern
merupakan penyederhanaan gaya arsitektur klasik dengan perpaduan gaya
arsitektur modern yang “Indonesia”. Artinya, sudah diadaptasikan dalam
kecenderungan kesukaan orang Indonesia terhadap gaya modern.
Selanjutnya, penyederhanaan yang dimaksud, misalnya pada gaya klasik,
Probo menyebutkan, berarti menghilangkan banyak unsur dekorasi yang
terlihat “berat”, seperti kolom Corinthian atau Ionic yang biasanya ada
pada desain klasik.Sementara, penyederhanaan unsur gaya klasik lainnya,
tampak pada penggunaan lis profil yang tidak lagi sangat rumit tapi
simpel. Seperti menggunakan satu lis tebal saja.Sementara, pada fasad
bangunannya, menurut Probo, ciri bangunannya bisa merupakan perpaduan
dari gaya klasik yang rumit dan gaya modern yang simpel. Keduanya saling
menekan dan menetralkan sehingga muncul gaya arsitektur yang tidak
terlalu rumit dan tidak terlalu sederhana.
Kelebihan dari gaya modern klasik adalah gaya ini kemungkinan diterima
oleh penyuka gaya klasik dan modern. Perpaduan tersebut adalah gaya
peralihan dari konsep gaya klasik yang berkembang pada era 1990-an
menuju konsep gaya modern yang berkembang pada era 2000-an hingga
sekarang.Untuk kekurangannya, gaya perpaduan tersebut cenderung lebih
menekankan pada kesukaan pada bentuk indah fasad, tapi tidak pada fungsi
ruang pada desain rumah.
(Sumber : ais)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar